Patut Dicoba, Tangerine dan 4 Film Ini Direkam dengan iPhone

Patut Dicoba

Tentu kamu satu diantara demikian orang yang sempat berpikir, “Buat film tuch repot!”. Ya, itu tidak seutuhnya salah, tidak selama-lamanya betul.

Bukan bermakna buat film itu mudah, tetapi beberapa orang memandang produksi video ditambah lagi film itu susah sebab perlu camera serta piranti yang mahal.

Kenyataannya, ada banyak film yang direkam hanya memakai iPhone. Walau banyak Android yang tawarkan camera bermutu tinggi, camera iPhone memang bertambah superior.

Kualitas camera iPhone juga digunakan benar oleh beberapa sineas untuk memproduksi film. Buat film juga dapat gunakan iPhone. Cek jejerannya di bawah ini.

Waktu melihat film ini, kamu tidak akan sadar jika semua gambar direkam dengan iPhone 5S. Film berjenis drama humor asal Amerika Serikat ini tampil pertama-tama di Sundance Film Festival di tahun 2015.

Disutradarai oleh Sean Baker, Tangerine mendapatkan banyak penghargaan serta nominasi. Diantaranya Winner Outstanding Independent Fitur di Black Reel Awards 2016 serta nominasi Americana Film Fest 2016.

“Dapat hanya gunakan iPhone menang Oscar?”

Nih, Browsing for Sugar Man yang menang Oscar serta BAFTA! Film dokumenter hasil kerja sama Inggris, Swedia, serta Finlandia ini awalannya direkam dengan camera usang.

Sebab kehabisan dana beli roll film, produksi diteruskan dengan hp iPhone aplikasi 8mm Vintage Kamera.

Dokumenter ini menceritakan mengenai 2 orang yang mencari musikus terkenal di Afrika Selatan di tahun 1970-an namanya Rodriguez yang menurut narasi telah wafat.

Bicara plot twist, nama Steven Soderbergh tidak bisa tertinggal. Tidak cuma ahli membuat inspirasi narasi, Soderbergh hanya dapat menghasilkan film bagus dengan piranti seadanya tetapi hasil optimal. Misalnya Unsane serta High Flying Bird.

Unsane bercerita seorang gadis namanya Sawyer Valentini (Claire Fox) yang daftarkan diri ke rumah sakit jiwa sesudah diskusi karena kejadian buruk seorang penguntit.

Silanya, penguntit itu kerja di dalam rumah sakit jiwa itu. Sawyer harus menunjukkan jika kejiwaannya baik-baik saja sekalian hindari intimidasi dari stalker itu. Semua adegan Unsane direkam dengan iPhone 7 Plus, lo.

Buat yang menyukai NBA harus tonton High Flying Bird yang menceritakan mengenai seorang agen olahraga Ray Burke yang terjerat banyak permasalahan serta perselisihan dalam NBA.

Untuk selamatkan profesinya, Ray mendapatkan sela yang malah mengganti langkah kerja NBA untuk selama-lamanya. Sama dengan Unsane, semua adegan di film ini direkam dengan iPhone.

Sebelum hype film Wajahite, Korea telah menunjukkan dapat menghasilkan filmnya sama dengan Hollywood melalui film Oldboy yang disutradarai Park Chan-wook. Tidak ingin berpuas diri, Park menunjukkan dianya dapat menghasilkan film dengan camera iPhone waktu menghasilkan film Night Fishing.

Film seram fantasi berdurasi 30 menit ini menceritakan mengenai seorang pemicu yang tidak menyengaja tangkap dukun wanita di sungai. Semua adegan di film ini direkam dengan memakai iPhone 4.

Tidak main-main, Night Fishing sukses menyapu penghargaan Golden Bear untuk film pendek paling baik di Berlin International Film Festival.

Tuch kan, banyak bukti yang dapat menerangkan buat film yang memetik prestasi tidak harus gunakan camera fancy. Hanya dengan iPhone kamu dapat buat video dengan kesan-kesan cinematic.

Ditambah lagi saat ini banyak wadah untuk mengalirkan film. Salah satunya yang dapat jadi contoh, Film Pendek Tilik karya Ravacana Films.

Jika punyai inspirasi buat film pendek atau situs series, mengapa tidak dibuat gunakan iPhone saja?

Film bikinan Korea Selatan, Wajahite, sukses merajai posisi di Box Office Amerika Serikat, dengan mendapatkan keuntungan sebesar 2,6 juta Dollar Amerika. Serta film ini sudah tampil di 461 bioskop di semua kota Amerika.